Buku GURU Kelas 10 Buku SISWA Kelas 10
Buku GURU Kelas 10 Buku SISWA Kelas 11
Buku GURU Kelas 11 Buku SISWA Kelas 12
Blog Informatika SMAN CIX
Buku GURU Kelas 10 Buku SISWA Kelas 10
Buku GURU Kelas 10 Buku SISWA Kelas 11
Buku GURU Kelas 11 Buku SISWA Kelas 12
Berikut adalah Video materi yang berhubungan dengan Materi
Pengetahuan KD 3.1
a. Mengetahui kualitas program/source code dari kriteria yang diberikan (readability. Robustness, performance).
Silahkan Klik Link Youtube berikut ini untuk mempelajarinya :
https://www.youtube.com/watch?v=_A4ruzNDWpQb. Memahami test case dan tata cara pengujian program
Link Video Youtube Pengujian White Box & Blackbox
Silahkan Klik Link Youtube berikut ini untuk mempelajarinya :
https://www.youtube.com/watch?v=28rS3omzF9U
A. PENGUJIAN /TESTING
Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui
kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin
bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu
merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan
pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
Ada
dua komponen yang harus diperhatikan dalam strategi pengujian,yaitu :
1. Faktor
Pengujian yang merupakan hal-hal yang harus diperhatikan selama melakukan
pengujian. Faktor pengujian ini dipilih sesuai dengan system yang akan diuji.
2. Tahapan
pengujian yang merupakan langkah-langkah dalam melakukan mengujian.
Beberapa
sasaran pengujian diantaranya :
1. Pengujian
adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan
2. Test
case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk
menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
3. Pengujian
yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah
ditemukan sebelumnya.
Prinsip
Pengujian meliputi :
Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan
pelanggan. Sebagaimana telah kita ketahui, sasaran pengujian perangkat lunak
adalah untuk mengungkapkan kesalahan. Hal ini memenuhi kriteria bahwa cacat
yang paling fatal (dari titik pandang pelanggan) adalah cacat yang menyebabkan
program gagal memenuhi persyaratannya.
Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai.
Perencanaan pengujian dapat dimulai segera setelah model pernyaratan dilengkapi.
Definisi detail mengeani test case dapat dimulai segera setelah model desain
diteguhkan. Dengan demikian, semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang
sebelum semua kode dibangkitkan.
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Secara singkat
prinsip Pareto mengimplikasikan bahwa 80 persen dari semua kesalahan yang
ditemukan selama pengujian sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20 persen
dari semua modul program. Masalahnya,bagaimana mengisolasi modul yang dicurigai
dan mengujinya dengan teliti.
Prinsip
Pareto ekonom Italia Vilfredo Pareto, Tahun 1906 (bahasa Inggris:The Pareto principle) (juga dikenal
sebagai aturan 80-20) menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80%
daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.
Sebagai
ilustrasi, bahwa 80% dari kesuksesan yang telah atau akan Anda peroleh
merupakan hasil dari 20% usaha Anda selama ini. Artinya adalah hanya ada 20%
dari tindakan dan pemikiran dalam hidup kita yang harus lebih dimaksimalkan
untuk mendapatkan 80% keberhasilan. Ada 20% dari waktu dalam hidup kita yang
harus lebih dimaksimalkan, karena dari 20% waktu itulah tersembunyi 80%
kesuksesan dalam hidup kita. Secara sederhana, Hukum Pareto mengajak kita untuk
lebih mempertajam intuisi dan mencari 20% usaha tersebut. Bayangkan efektifitas
waktu, tenaga, fikiran yang bisa kita peroleh jika kita berhasil menemukan 20%
sebab tersebut. Kemudian kita bisa memaksimalkannya untuk mencapai 80%
kesuksesan dalam hidup kita.
Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke
pengujian “yang besar”. Pengujian pertama yang direncanakan dan dieksekusi
biasanya berfokus pada modul program individual. Selagi pengujian berlangsung
maju, pengujian mengubah fokus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster
modul yang terintegrasi dan akhirnya pada system secara keseluruhan.
Pengujian yang mendalam tidak mungkin. Jumlah jalur permutasi untuk program yang berukuran menengah-pun sangat besar. Karean itulah tidak mungkin untuk mengeksekusi setiap kombinasi jalus skema pengujian. Tetapi dimungkinkan untuk secara tepat mencakup logika program dan memastikan bahwa semua kondisi dalam desai prosedural telah diuji.
Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent. Yang dimaksud dengan kata “yang paling efektif” adalah pengujian yang memiliki probabilitas tertinggi di dalam menemukan kesalahan (sasaran utama pengujian). Karena perekayasa perangkat lunak yang membuat sistem tersebut bukanlah orang yang paling tepat untuk melakukan semua pengujian bagi perangkat lunak.
B. PENGUJIAN SYSTEM
Definisi Pengujian Sistem
ü Suatu
proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan apa yang diharapkan
ü Suatu
kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap
sesuatu yang diuji (kwalitas produk
ü Mengevaluasi
terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan system
ü Mengevaluasi
keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam
sesuatu prosedur kegiatan.
Pengujian
Sistem
ü Melakukan
proses evaluasi terhadap system yang sudah ada apakah system sudah sesuai yang dharapkan user
ü Menilai dan mengevaluasi
terhadap output atau ahasil system
ü Menguji terhadap input,
pengelolaan (proses)dan output system
ü Melakukan penilaian dan evaluasi terhadpat komponen
system prosedur pelaksanaan
kegiatan dan mutu atau kwalitas hasil system.
Sistem pengujian untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem
langkah kunci dalam proses pengembangan sistem adalah analisis sistematis pada desain
sistem dan pelaksanaan review akhir.Berdasarkan uji konsep dan tujuansistem
informasi selama tes harus mengikuti prinsip-prinsip dasar.
Sebuah proses pengujian standar biasanya meliputi kegiatan uji
berikut dasar. Dalam rencana uji, kita sepenuhnya harus mempertimbangkan waktu keseluruhan
proyek pembangunan dan pengembangan ke anak serta beberapa faktor manusia dan
kondisi obyektif, membuat rencana uji layak.Utama isi isi rencana uji,
penjadwalan lingkungan pengujian, uji dan persyaratan yang dibutuhkan untuk
menguji pengaturan pelatihan.
ü Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
ü Beban kerja yang optimum untuk masing masing personil
ü Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu
kegiatan
ü Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah
Pengujian
kegiatan
ü Prosedur dan system kerja yang sistematis
ü Perencanaan yang terkontrol dan terjadwal
ü Arah tujuan atau target ang dapat dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan
ü Hasil kegiatan yang terukur
ü Kesemimbangan kegiatan dengan bersarnya biaya yang digunakan
Pengujian
misi atau tujuan
ü Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan
yang dilaksanakn dalam mencapai target
system
ü Kwalitas dari kegiatan yang mewujudkan tujuan system
Buku GURU Kelas 10 Buku SISWA Kelas 10 Buku GURU Kelas 10 Buku SISWA Kelas 11 Buku GURU Kelas 11 Buku SISWA K...